Tindakan Pelanggaran Money Politic Makin Tidak Jelas, Media Sosial Mulai Panas

banner 120x600
banner 468x60

BerandaPeristiwa, Ciamis,- Isu dugaan money politic yang terjadi di Kabupaten Ciamis masih ramai diperbincang oleh berbagai kalangan.

Isu ini makin ramai dengan munculnya foto dan cuitan di beberapa media sosial yang mengungkapkan bahwa dugaan money politic belum ada tindak lanjut oleh para pihak terkait.

banner 325x300

Seperti cuitan di media sosial Instagram newstalk__id yang mengungkapkan bahwa money politic sudah merusak demokrasi.

“Bukti bahwa permainan politik uang (money politic), sudah merusak demokrasi kita. Dengan gelar orang kaya, seenaknya sendiri membeli suara, beruntung masih ada masyarakat yang sadar dan berani bersuara, seperti yang terjadi di daerah Ciamis,” dikutip dari halaman Instagram https://www.instagram.com/p/C4iZ-d8P8XB/?igsh=MXNnM3IxdG1ocGxrNw==.

Menanggapi munculnya cuitan tersebut, Akademisi Universitas Galuh (Unigal), Erlan Suwarlan mendesak agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ciamis untuk mengambil langkah tegas terhadap Caleg yang terlibat dalam politisasi bantuan rice cooker dan money politic.

“Meskipun kasus politisasi rice cooker sudah ditangani oleh Bawaslu Ciamis, namun terhenti di tengah jalan karena kurangnya alat bukti di sentra Gakkumdu, itu menjadi sorotan agar pihak Bawaslu harus lebih tegas lagi dalam menyelesaikan pelanggaran pemilu,” tegasnya.

Erlan Suwarlan mengaku prihatin atas terulangnya pelanggaran Pemilu yang melibatkan Caleg.

Termasuk dugaan money politik pada masa tenang kampanye, terlebih lagi sekarang bukan hanya di portal berita saja muncul dugaan money politik tersebut, tapi sudah muncul di media sosial yang memungkinkan isu dugaan money politik ini bisa jadi isu nasional.

Money politik sudah dinyatakan sebagai extra ordinary crime (kejahatan luar biasa), oleh karenanya sangat berbahaya, jangan sampai kasus seperti terhenti ditengah jalan atau dengan alasan kurangnya alat bukti, kalau kasus ini biarkan begitu saja bisa-bisa demokrasi di negara kita sudah tidak ada lagi,” ucapnya.

Terlebih saat ini ada suara-suara ketidak percayaannya terhadap Bawaslu maupun KPU, belum lagi soal tagline-nya Bawaslu yang mengungkapkan, Bersama Bawaslu Kita Tegakkan Keadilan Pemilu.

“Ini slogan yang gagah saya kira, maka Bawaslu harus benar-benar komit dan tanpa rasa takut untuk menegakkan keadilan pemilu, jangan sampai dalam proses penanganan pelanggaran Bawaslu takut atau cemas” ucapnya.*

banner 325x300